STORY
13| BENANG PUTIH
Saat itu, aku tidak tahu bahwa akan
terjadi sesuatu yang mengerikan kepada-ku. Seandainya aku menuruti perkataan
ibu-ku maka aku tidak akan mengalami penderitaan seperti ini. Kau tahu? Pada
beberapa tahun terakhir telah terjadi wabah anak populer dari kalangan para
remaja. Mereka semua terlihat bangga memamerkan barang-barang terbaru dari
berbagai macam merek terkenal.
Sebagai seorang perempuan yang masih
memiliki banyak kebutuhan hal-hal semacam itu. Tanpa aku sadari, aku telah ikut
terseret ke dalam pusaran wabah anak populer tersebut. Aku dan teman baik-ku,
Aya-chan, saat itu kami mengikuti beberapa trend yang saat ini semua perempuan
di kelas menggunakan anting-anting atau berbagai macam gaya anak punk dari
Amerika.
“Satomi-chan, kalau kita perhatikan apa
yang mereka lakukan itu sangat keren ya?” kata Aya sembari melirik ke salah
satu perempuan yang sangat kami kenal, Kagura.
“apa-nya? Maksudmu si Kagura?” tanya-ku
sembari melihat jenis dandanan yang dia pakai.
“setiap hari, aku selalu memperhatikan
gaya-nya. Dia selalu mengganti berbagai macam jenis dandanan. Dan kali ini dia
mengikuti gaya anak metal Amerika loh…”
“hmm, aku rasa di sekolah tidak akan
diterima hal itu deh, lihat sebentar saja seorang ketua OSIS akan menegur-nya”
kata-ku sembari melihat pintu kelas.
Beberapa saat kemudian ketua OSIS dan
bawahan-nya benar-benar datang kepada Kagura dan menegur-nya dengan keras. Aku
hanya berusaha menahan tawa kenapa Aya-chan yang polos seperti-nya dapat
terkagum-kagum dengan orang seperti Kagura yang amburadul itu.
Keesokan hari-nya, Aya-chan
menelepon-ku dan mengundang ke rumah-nya. Saat itu, aku tidak menyadari bakal
menjadi awal kejadian mengerikan itu akan terjadi.
Aku ke rumah Ayumi dengan gaya yang
kasual seperti biasa. Dengan perpaduan warna yang seadanya. Meskipun aku ini
sangat hemat, tapi berbeda dengan penampilan, aku selalu berusaha menyesuaikan
dengan jenis pakaian yang aku pakai, ya meskipun tidak terlalu mahal tapi aku
sangat menikmati-nya.
Di depan rumah, Aya-chan menyambut-ku
dengan seperti biasa-nya. Di depan koridor, aku melihat sepasang sepatu lagi,
itu sangat menjelaskan bahwa ada seorang lagi yang diundang oleh Aya-chan.
Seperti yang aku duga, ada seorang
perempuan dengan berbagai macam dandanan serba hitam sedang mengamati beberapa
hiasan di kamar-nya.
“itu-kan ….”
“ya, kau benar! Amai Kagura-chan…”
Aya-chan dengan gembira-nya menarik
tangan Kagura dan segera menghadapkan dia kepada-ku. Kesan pertama saat aku
melihat Kagura sangat mengerikan. Gaya rambut-nya dibuat berdiri dengan jel
serta diberikan warna kemerah-merahan. Jaket kulit dan kaos putih membuat-nya
seperti lelaki, rantai tengkorak menggantung rapi di leher-nya. Dandanan pada
wajah dibuat dengan Gaya EMO, sehingga dia persis seperti anak punk pada
umum-nya.
“keren-kan?” kata Aya-chan tersenyum
bangga.
Kagura mengamati-ku dengan tajam, dari
ujung rambut hingga ujung kaki. Lalu dia terlihat sedang berbisik kepada
Aya-chan sembari melirik-ku sekali-kali. Tidak berapa lama kemudian, aku
melihat wajah Aya-chan berubah menjadi kecewa lalu dia berkata “Satomi-chan,
kau tidak suka dengan penampilan Kagura-chan? Tanya-nya kepada-ku.
“tentu saja dong! Lihat penampilan-nya.
Aku akui dia memang terlihat populer sekarang, tapi dia lebih terlihat seperti
anak lelaki yang nakal di luar sana…”
Setelah mendengar penjelasan itu,
Aya-chan dan Kagura terlihat tersenyum menyindir. Lalu Aya-chan berkata “justru
itu yang nama-nya anak populer loh…”,
“hah?”
Aya-chan melepas-kan baju-nya dan
langsung menunjuk-kan punggung yang sangat putih itu.
“lihat, betapa keren-nya, kalau
tubuh-mu dihiasi dengan tato yang indah seperti ini?”
Aku melihat di punggung-nya terdapat
tato bunga mawar yang menutupi hampir seluruh punggung-nya. Tidak hanya itu,
aku melihat tato di beberapa bagian tubuh lain-nya.
Saat aku melihat wajah-nya, aku
menyadari bahwa dia sangat berbeda dengan yang semalam. Kali ini, dia terlihat
lebih liar dari sebelum-nya.
Kagura berkata “dengan mengubah penampilan-mu
maka secara tidak langsung akan merubah kepribadian-mu juga”.
“apa maksudmu?”
“Kagura mencoba mengatakan bahwa dengan
penampilan kita saat ini tidak akan membuat kita populer…, jadi tidak salah-nya
mencoba sesuatu yang ekstrim seperti ini?
“lalu bagaimana dengan orangtua-mu?”
“kau tahu? Mereka seperti-nya tidak
peduli dengan keadaan-ku saat ini. Meskipun mereka menyadari perubahan pada
diriku, semua-nya sudah terlambat…”
Aku tidak tahu harus berbuat apa kepada
teman-ku satu-satu-nya itu. Aya-chan meminta Kagura melakukan pelubangan pada
daun telinga-nya untuk dipasang anting-anting nanti-nya. Setelah dandan-nya
selesai, aku menyaksikan perubahan pada Aya-chan, dia terlihat bersinar
daripada sebelum-nya.
Di sekolah, aku menyaksikan perubahan
yang sangat aneh, hampir sebagian siswi di SMP memakai aksesoris yang sama
dengan Aya-chan dan Kagura. Para guru terlihat sudah tidak peduli lagi dengan
penampilan mereka selama prestasi-nya tidak akan menurun.
Ketua OSIS yang menegur Kagura, juga
berpakaian sama persis dengan Kagura dan Aya-chan. Dan di kelas-ku, baik
laki-laki maupun perempuan juga sama. Kau tahu? Meskipun di dalam kelas, aku
merasa seperti mahkluk asing diantara mereka. Dan tanpa sadar pikiran-ku mulai
terbuai dengan penampilan metal seperti itu.
Besok-nya aku mengundang Aya-chan dan
Kagura ke rumah-ku. Saat mereka melihat-ku, wajah mereka terlihat sangat senang
seolah-olah menanti akan ada kejadian seperti ini.
Di dalam kamar, Aku melepaskan semua
pakaian-ku, dan Kagura mulai melukiskan tato di dada, punggung, lengan dan di
atas kelamin-ku. Selama proses, aku merasakan seperti tersetrum dan tanpa aku
sadari menikmati-nya.
Setelah itu, Kagura melubangi daun
telinga-ku sembari berkata “setelah ini, kau akan merasakan perbedaan-nya dari
dirimu yang sekarang loh”.
Memang benar, aku merasakan perbedaan
yang sangat jauh dari diriku sebelum-nya. Aku mulai menikmati musik-musik keras
dan sering keluar malam. Ibu-ku setiap kali berusaha memberikan-ku nasehat,
namun semua perkataan itu bagaikan dongeng yang berlalu begitu saja.
Hingga suatu saat hal yang mengerikan
itu terjadi. Pada malam sepulang dari klub malam, aku melepaskan anting-anting
yang aku gunakan untuk disterilkan kembali. Namun, aku menyadari ada sesuatu
yang aneh pada lubang daun telinga-ku.
Aku memperhatikan-nya dengan teliti,
ternyata ada benang kecil yang muncul dari pinggiran lubang itu. Karena aku
risih dan jijik, aku menarik-nya. Tapi benang tersebut tidak mau habis,
bagaikan benang yang terdapat pada jahitan, semakin aku tarik, benang tersebut
makin panjang. Hingga aku merasakan bahwa benang itu mulai habis, aku langsung
menarik-nya.
Dan….
Semua pandangan-ku mendadak menjadi
gelap gulita. Aku menjerit histeris karena mata-ku mulai terasa sangat perih.
Saat aku sadar, aku sudah terbaring di rumah sakit dengan perban menutupi
mata-ku.
“apa yang terjadi?? Kenapa aku tidak
bisa melihat apapun?” teriak-ku sembari meronta-ronta tidak karuan. Aku
mendengar suara ibu-ku, dia berkata “sudah ibu bilang, hentikan semua kegiatan
yang menyeleneh itu…”.
“heh? Maksud ibu apa??”
“kata dokter, mata-mu sudah kehilangan
jaringan mata sehingga kau tidak bisa melihat lagi”
“apa??? Kenapa---”
Aku teringat dengan kejadian malam itu,
aku menyesal karena tidak mengetahui bahwa benang yang aku putuskan adalah saraf
mata-ku sendiri. Yang hanya aku bisa lakukan hanya menangis, namun aku tidak
merasakan air mata-ku keluar lagi. Karena mata-ku sudah diambil karena infeksi.
Setelah beberapa minggu aku dirawat dan
keluar dari rumah sakit. Aya-chan dan Kagura tidak pernah menjenguk-ku sama
sekali. Hingga suatu hari, aku mendengar bahwa Aya-chan mengalami depresi
karena dia mengalami hal yang sama dengan-ku, tidak hanya itu, beberapa siswa
di sekolah-ku juga mengalami hal yang sama.
Polisi mulai mencari Amai Kagura karena
dianggap sebagai dalang tragedi yang mengerikan itu. Hingga saat ini, Amai
Kagura masih belum ditemukan.
0 komentar:
Posting Komentar