Rabu, 26 Oktober 2016

A Tale of Scary Story - Chapter 13

STORY 13| BENANG PUTIH
Saat itu, aku tidak tahu bahwa akan terjadi sesuatu yang mengerikan kepada-ku. Seandainya aku menuruti perkataan ibu-ku maka aku tidak akan mengalami penderitaan seperti ini. Kau tahu? Pada beberapa tahun terakhir telah terjadi wabah anak populer dari kalangan para remaja. Mereka semua terlihat bangga memamerkan barang-barang terbaru dari berbagai macam merek terkenal.

Sebagai seorang perempuan yang masih memiliki banyak kebutuhan hal-hal semacam itu. Tanpa aku sadari, aku telah ikut terseret ke dalam pusaran wabah anak populer tersebut. Aku dan teman baik-ku, Aya-chan, saat itu kami mengikuti beberapa trend yang saat ini semua perempuan di kelas menggunakan anting-anting atau berbagai macam gaya anak punk dari Amerika.

“Satomi-chan, kalau kita perhatikan apa yang mereka lakukan itu sangat keren ya?” kata Aya sembari melirik ke salah satu perempuan yang sangat kami kenal, Kagura.
“apa-nya? Maksudmu si Kagura?” tanya-ku sembari melihat jenis dandanan yang dia pakai.

“setiap hari, aku selalu memperhatikan gaya-nya. Dia selalu mengganti berbagai macam jenis dandanan. Dan kali ini dia mengikuti gaya anak metal Amerika loh…”
“hmm, aku rasa di sekolah tidak akan diterima hal itu deh, lihat sebentar saja seorang ketua OSIS akan menegur-nya” kata-ku sembari melihat pintu kelas.

Beberapa saat kemudian ketua OSIS dan bawahan-nya benar-benar datang kepada Kagura dan menegur-nya dengan keras. Aku hanya berusaha menahan tawa kenapa Aya-chan yang polos seperti-nya dapat terkagum-kagum dengan orang seperti Kagura yang amburadul itu.

Keesokan hari-nya, Aya-chan menelepon-ku dan mengundang ke rumah-nya. Saat itu, aku tidak menyadari bakal menjadi awal kejadian mengerikan itu akan terjadi.
Aku ke rumah Ayumi dengan gaya yang kasual seperti biasa. Dengan perpaduan warna yang seadanya. Meskipun aku ini sangat hemat, tapi berbeda dengan penampilan, aku selalu berusaha menyesuaikan dengan jenis pakaian yang aku pakai, ya meskipun tidak terlalu mahal tapi aku sangat menikmati-nya.

Di depan rumah, Aya-chan menyambut-ku dengan seperti biasa-nya. Di depan koridor, aku melihat sepasang sepatu lagi, itu sangat menjelaskan bahwa ada seorang lagi yang diundang oleh Aya-chan.

Seperti yang aku duga, ada seorang perempuan dengan berbagai macam dandanan serba hitam sedang mengamati beberapa hiasan di kamar-nya.

“itu-kan ….”

“ya, kau benar! Amai Kagura-chan…”
Aya-chan dengan gembira-nya menarik tangan Kagura dan segera menghadapkan dia kepada-ku. Kesan pertama saat aku melihat Kagura sangat mengerikan. Gaya rambut-nya dibuat berdiri dengan jel serta diberikan warna kemerah-merahan. Jaket kulit dan kaos putih membuat-nya seperti lelaki, rantai tengkorak menggantung rapi di leher-nya. Dandanan pada wajah dibuat dengan Gaya EMO, sehingga dia persis seperti anak punk pada umum-nya.

“keren-kan?” kata Aya-chan tersenyum bangga.

Kagura mengamati-ku dengan tajam, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Lalu dia terlihat sedang berbisik kepada Aya-chan sembari melirik-ku sekali-kali. Tidak berapa lama kemudian, aku melihat wajah Aya-chan berubah menjadi kecewa lalu dia berkata “Satomi-chan, kau tidak suka dengan penampilan Kagura-chan? Tanya-nya kepada-ku.

“tentu saja dong! Lihat penampilan-nya. Aku akui dia memang terlihat populer sekarang, tapi dia lebih terlihat seperti anak lelaki yang nakal di luar sana…”
Setelah mendengar penjelasan itu, Aya-chan dan Kagura terlihat tersenyum menyindir. Lalu Aya-chan berkata “justru itu yang nama-nya anak populer loh…”,

“hah?”
Aya-chan melepas-kan baju-nya dan langsung menunjuk-kan punggung yang sangat putih itu.

“lihat, betapa keren-nya, kalau tubuh-mu dihiasi dengan tato yang indah seperti ini?”
Aku melihat di punggung-nya terdapat tato bunga mawar yang menutupi hampir seluruh punggung-nya. Tidak hanya itu, aku melihat tato di beberapa bagian tubuh lain-nya.
Saat aku melihat wajah-nya, aku menyadari bahwa dia sangat berbeda dengan yang semalam. Kali ini, dia terlihat lebih liar dari sebelum-nya.

Kagura berkata “dengan mengubah penampilan-mu maka secara tidak langsung akan merubah kepribadian-mu juga”.
“apa maksudmu?”

“Kagura mencoba mengatakan bahwa dengan penampilan kita saat ini tidak akan membuat kita populer…, jadi tidak salah-nya mencoba sesuatu yang ekstrim seperti ini?
“lalu bagaimana dengan orangtua-mu?”

“kau tahu? Mereka seperti-nya tidak peduli dengan keadaan-ku saat ini. Meskipun mereka menyadari perubahan pada diriku, semua-nya sudah terlambat…”

Aku tidak tahu harus berbuat apa kepada teman-ku satu-satu-nya itu. Aya-chan meminta Kagura melakukan pelubangan pada daun telinga-nya untuk dipasang anting-anting nanti-nya. Setelah dandan-nya selesai, aku menyaksikan perubahan pada Aya-chan, dia terlihat bersinar daripada sebelum-nya.

Di sekolah, aku menyaksikan perubahan yang sangat aneh, hampir sebagian siswi di SMP memakai aksesoris yang sama dengan Aya-chan dan Kagura. Para guru terlihat sudah tidak peduli lagi dengan penampilan mereka selama prestasi-nya tidak akan menurun.

Ketua OSIS yang menegur Kagura, juga berpakaian sama persis dengan Kagura dan Aya-chan. Dan di kelas-ku, baik laki-laki maupun perempuan juga sama. Kau tahu? Meskipun di dalam kelas, aku merasa seperti mahkluk asing diantara mereka. Dan tanpa sadar pikiran-ku mulai terbuai dengan penampilan metal seperti itu.

Besok-nya aku mengundang Aya-chan dan Kagura ke rumah-ku. Saat mereka melihat-ku, wajah mereka terlihat sangat senang seolah-olah menanti akan ada kejadian seperti ini.

Di dalam kamar, Aku melepaskan semua pakaian-ku, dan Kagura mulai melukiskan tato di dada, punggung, lengan dan di atas kelamin-ku. Selama proses, aku merasakan seperti tersetrum dan tanpa aku sadari menikmati-nya.

Setelah itu, Kagura melubangi daun telinga-ku sembari berkata “setelah ini, kau akan merasakan perbedaan-nya dari dirimu yang sekarang loh”.
Memang benar, aku merasakan perbedaan yang sangat jauh dari diriku sebelum-nya. Aku mulai menikmati musik-musik keras dan sering keluar malam. Ibu-ku setiap kali berusaha memberikan-ku nasehat, namun semua perkataan itu bagaikan dongeng yang berlalu begitu saja.

Hingga suatu saat hal yang mengerikan itu terjadi. Pada malam sepulang dari klub malam, aku melepaskan anting-anting yang aku gunakan untuk disterilkan kembali. Namun, aku menyadari ada sesuatu yang aneh pada lubang daun telinga-ku.

Aku memperhatikan-nya dengan teliti, ternyata ada benang kecil yang muncul dari pinggiran lubang itu. Karena aku risih dan jijik, aku menarik-nya. Tapi benang tersebut tidak mau habis, bagaikan benang yang terdapat pada jahitan, semakin aku tarik, benang tersebut makin panjang. Hingga aku merasakan bahwa benang itu mulai habis, aku langsung menarik-nya.

Dan….

Semua pandangan-ku mendadak menjadi gelap gulita. Aku menjerit histeris karena mata-ku mulai terasa sangat perih. Saat aku sadar, aku sudah terbaring di rumah sakit dengan perban menutupi mata-ku.

“apa yang terjadi?? Kenapa aku tidak bisa melihat apapun?” teriak-ku sembari meronta-ronta tidak karuan. Aku mendengar suara ibu-ku, dia berkata “sudah ibu bilang, hentikan semua kegiatan yang menyeleneh itu…”.

“heh? Maksud ibu apa??”
“kata dokter, mata-mu sudah kehilangan jaringan mata sehingga kau tidak bisa melihat lagi”

“apa??? Kenapa---”

Aku teringat dengan kejadian malam itu, aku menyesal karena tidak mengetahui bahwa benang yang aku putuskan adalah saraf mata-ku sendiri. Yang hanya aku bisa lakukan hanya menangis, namun aku tidak merasakan air mata-ku keluar lagi. Karena mata-ku sudah diambil karena infeksi.

Setelah beberapa minggu aku dirawat dan keluar dari rumah sakit. Aya-chan dan Kagura tidak pernah menjenguk-ku sama sekali. Hingga suatu hari, aku mendengar bahwa Aya-chan mengalami depresi karena dia mengalami hal yang sama dengan-ku, tidak hanya itu, beberapa siswa di sekolah-ku juga mengalami hal yang sama.


Polisi mulai mencari Amai Kagura karena dianggap sebagai dalang tragedi yang mengerikan itu. Hingga saat ini, Amai Kagura masih belum ditemukan.

0 komentar:

Posting Komentar