STORY
8| WANITA HITAM
Setiap jam 12.00 aku selalu menyaksikan
seorang wanita berdiri di balkon memandang ke kamar apartemenku. Aku hanya
melihat siluet wanita itu saja. Saat aku selidiki, wanita itu tinggal di dekat
gedung apartemenku.
Semenjak aku tinggal di apartemen ini,
aku tidak pernah melihat wanita itu beraktifitas seperti kebanyakan orang. Dan
ketika aku membuka tirai jendela, dia selalu berdiri di jam dan posisi yang
sama.
Suatu malam, aku bermaksud untuk
mengajak wanita itu berbicara. Sepulang kerja lembur, aku langsung menuju ke
kamar dan melihat wanita tersebut. Aku menuju ke balkon dan mencoba menyapa
wanita itu dengan melambaikan tanganku.
Jarak antara apartemen dan rumah wanita
itu tidak terlalu jauh jadi setidaknya suaraku mencapai ke sana. Saat aku
melambaikan tangan, wanita itu juga melambaikan tangannya. Rencana awal sukses,
jadi aku akan memulai rencana kedua.
"A,anu... bisa kamu hidupkan lampu
kamar? Aku tidak bisa melihat dengan jelas" kataku sembari mengikutinya
dengan bahasa isyarat lainnya.
Wanita itu tidak membalas, lalu
beberapa menit kemudian lampu kamar hidup dengan sedirinya. Wanita itu tetap
berdiri di balkon sembari memandang ke arahku.
Aneh, meskipun lampu sedang hidup aku
tidak bisa melihat dengan jelas. Lalu aku mendengar suara seorang dari dalam
kamarnya. Tidak berapa lama kemudian seorang wanita lain keluar dan melihat ke
arahku.
"A-nu, ada apa? Kenapa kamu terus
mengamati kamarku? Penguntit ya?" Sahut wanita yang usianya tampak sedikit
lebih muda dariku.
"Eh? Tidak tidak. Aku hanya
penasaran, apa orang yang ada di balkon itu kakakmu?" Kataku.
Wanita itu menoleh lalu dia berkata
" siapa? Tidak ada siapapun disana kok."
"Eh?"
Wanita itu menggelengkan kepalanya lalu
dia berkata " sudah aku duga... dasar penguntit! Cepat menjauh atau aku
panggil polisi!".
"Eh... ta-tapi ... "
Wanita itu tanpak kesal lalu dia
langsung masuk ke kamar dan menutup jendela tanpa melihat wajahku sedikitpun.
-SREEEK
Aku menoleh ke wanita yang misterius
itu dan masih menatap ke arah ku. Seluruh tubuh ku mendadak merinding.
Tidak berapa lama kemudian wanita itu
berjalan memasuki kamarnya.
"Kamu... kamu siapa?"
"Tidak... jangan
mendekat...."
Aku mendengar suara jeritan dari dalam
kamar dan lampu kembali padam sekejap.
Dengan cepat aku masuk ke kamarku dan
langsung menutup jendela lalu membenamkan diriku ke dalam kasur dan selimutku.
Beberapa menit kemudian...
-KNOCK
KNOCK KNOCK
-KNOCK KNOCK KNOCK
-KNOCK KNOCK KNOCK
Aku mendengar suara mengetuk jendela
kamarku. Aku tidak terlalu memperdulikannya dan membiarkan siapapun yang
mengetuk jendela kamarku
Namun...
-KNOCK!
KNOCK! KNOCK!
-KNOCK! KNOCK! KNOCK!
-KNOCK! KNOCK! KNOCK!
-KNOCK! KNOCK! KNOCK!
-KNOCK! KNOCK! KNOCK!
Suara ketukan semakin kuat dan keras.
Suara yang bising ditengah malam membuatku stress.
"HEI JANGAN BISING!!!!"
Teriakku dengan kesal sembari menendang selimutku.
"Siapa sih..." gumanku
sembari berjalan ke sumber suara itu. Tiba-tiba aku teringat sesuatu yang
janggal. Sesuatu yang seharusnya aku tahu sejak awal.
Ini kan lantai 2, lalu siapa yang
mengetuk jendela kamar? Pertanyaan itu terus menghantui pikiranku sembari
perlahan menbuka tirai dan jendelanya.
Seperti yang aku duga, tidak ada
seorangpun di balkon. Tiba-tiba aku merasakan udara dingin dan hembusan
seseorang di tengkukku. Aku menoleh dan
melihat wanita hitam yang aju lihat sebelumnya berdiri di belakangku. Baik wajah
dan seluruh tubuhnya hitam legam.
Hanya mata bulat dan memerah saja yang
aku lihat dengan jelas. Beberapa detik kemudian wanita itu menghilang dan tidak
pernah muncul lagi.
Keesokan harinya, aku melihat ambulan
dan polisi serta kumpulan warga sekitar memenuhi depan rumah wanita yang
semalam.
"Kasihan Naoko-san... aku tidak
tahu kalau dia secepat ini pergi..." bisik seorang ibu-ibu.
"Iya... kakak kembarannya , Naomi
juga berumur pendek... kasihan " sahut ibu-ibu yang satunya.
Akhirnya aku mengetahui siapa wanita
hitam yang aku lihat semalam. Itu adalah kakak kembarannya yang meninggal
beberapa tahun yang lalu. Dan Naomi sering memandang ke arah kamar apartemenku
karena dulu dia pernah jatuh cinta kepada pemilik kamar ini sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar