Rabu, 26 Oktober 2016

A Tale of Scary Story - Chapter 06

STORY 6| MARY-CHAN
Aku pernah mengalami sesuatu yang mengerikan semasa SMP dulu. Aku tidak pernah menduga kenapa aku sampai mendapatkan pengalaman yang hingga saat ini masih membekas di dalam pikiranku. Aku akan menceritakan pengalaman yang pertama dan terakhir-ku saat bertemu dengan arwah anak perempuan yang bernama Mary-chan di toilet gedung sekolah lama-ku, di SMP HIRIGAHAYA.

Saat kejadian itu, semua toilet yang ada di dalam gedung baru mendadak rusak dan tidak bisa digunakan sementara. Sehingga kepala sekolah menghimbau seluruh aktifitas seperti buang air akan dilakukan di dalam gedung sekolah lama.

Meskipun gedung lama yang sudah ditinggalkan, fasilitas seperti listrik dan air masih dapat digunakan jadi siswa dan guru memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuang hajat.

Kau tahu? dari awal aku mendapatkan firasat bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi disana, jadi aku mencoba menahan diri untuk tidak menggunakan toilet tersebut.

Namun sepertinya kondisi tidak mengizinkan aku untuk menahan nya kali ini. Aku benar-benar ingin buang air kecil dan aku terpaksa menggunakan toilet di dalam gedung sekolah lama tersebut. Dengan ditemani oleh Kaya, teman sekelasku, mencoba memasuki gedung sekolah lama tersebut. awal-nya Kaya menolak namun karena dia merasa sangat kasihan melihat kondisiku, dia terpaksa menerima ajakanku untuk pergi bersama-sama.

Kami berjalan dengan hati-hati di lorong utama gedung tua tersebut. Meskipun di siang hari, di dalam terasa sangat berbeda, tidak banyak cahaya yang masuk ke dalam gedung itu karena dipenuhi dengan papan kayu yang menutupi jendela sekolah tersebut.Tidak berapa lama kemudian kami sampai di tujuan kami, toilet perempuan di lantai 3. Suasana di dalam sangat berbeda dari di lorong tadi. Aku memeriksa sebagian pintu dan mengecek apakah masih dapat digunakan. Dari 4 pintu, hanya 3 yang terbuka. Dan dari ketiga pintu yang terbuka itu, hanya 1 yang dapat digunakan.

“Kaya-chan, kau tunggu di luar ya?” kata-ku sembari memasuki toilet yang masih bisa digunakan itu. Kaya terlihat memeriksa saklar dan menghidupkan lampu toilet sebut, lalu dia berkata “cepat ya, aku mau pakai juga…” kata Kaya seadanya.

“ya”, aku langsung memasuki toilet tersebut dan melakukan apa yang harus aku lakukan disana.

Di dalam terasa sangat bau dan lembab, aku harus menahan-nya sampai urusan-ku selesai di dalam toilet tersebut. Setiap beberapa menit sekali, aku menanyakan apakah Kaya masih menunggu atau tidak. Aku tahu itu pasti membuat-nya kesal, tapi mau apa lagi? Aku ketakutan sekali saat itu.

Setelah beberapa menit aku di dalam toilet, aku mendengar pintu di sebelahku seperti ada yang membuka. Namun yang aneh-nya, aku mendengar suara yang terbuka, tapi aku tidak mendengar sedikitpun menandakan bahwa pintu itu tertutup.

Dan yang lebih penting lagi, kenapa pintu yang di sebelah yang terkunci tiba-tiba terdengar suara seperti terbuka? Aku mulai merasakan aura mistis, dari balik sekat , aku mendengar suara tangisan yang membuat-ku sangat ketakutan. Aku mencoba mengabaikan-nya, aku mulai berpikir bahwa memang ada seseorang yang menggunakan toilet tersebut.

-byurrrrrr

Aku mendengar suara pembuangan dari kloset otomatis tersebut, dan itu menguatkan dugaan-ku bahwa memang ada yang sedang menggunakan-nya. Setelah aku merasa sudah selesai, aku segera keluar dari dalam dan menjumpai Kaya.

“maaf lama ya? Kaya-chan , kau bisa pakai sekarang…” kata-ku kepada Kaya yang sedang berdandan seadanya di cermin yang agak buram.
“umm…” kata Kaya sembari mempercepat riasan dan segera berbalik.

“Asu----“, ekspresi wajah-nya mendadak berubah. Wajah-nya mendadak pucat. Lalu dia membenarkan kacamata-nya yang berembun dan melihat lagi apa yang membuatnya terkejut.

“ada apa?” tanya-ku karena penasaran. “eh? Ti-tidak , mungkin Cuma perasaan-ku saja karena mengira bahwa ada orang di dalam toilet yang kau gunakan tadi…” kata Kaya sembari berusaha tersenyum. “jangan membuat-ku kaget ah!” kata-ku dengan kesal. Kaya terlihat tersenyum lalu dia berkata “oh ya, Asuka-chan, tunggu aku ya,,,”

“Umm, nikmati waktu-mu” kata-ku sembari membalas senyuman-nya.
Beberapa saat kemudian Kaya keluar dengan ekspresi yang lega di wajah-nya. Aku segera memberikan sapu tangan-ku untuk membasuh tangan-nya yang basah.

“Oh ya, orang yang menggunakan toilet di ujung itu kok belum keluar juga ya?” kata-ku sembari melihat pintu yang ada di sebelah yang kami gunakan barusan.

“Eh? Siapa? Bukan-nya Cuma kita berdua saja disini, iyakan?” tanya Kaya dengan terheran-heran.

“Apa…? Tapi aku kira—“

-DREEEEK

Pintu toilet yang ada di ujung terbuka dengan sendiri-nya. Kami berdua tersentak kaget dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Kami mencoba mendekati pintu yang sedikit terbuka tersebut. jantung kami berdetak dengan kencang-nya saat kami membuka perlahan pintu tersebut. Namun saat kami memeriksa-nya, tidak ada siapapun di dalam sana. Hanya sebuah boneka yang kusam duduk di atas penutup toilet.

“Boneka?” gumam-ku sembari mencoba mengambil boneka itu. Tapi di saat aku mau mengambil-nya, lampu mendadak padam, dan boneka tadi menghilang dalam sekejap saja.

“Asuka-chan, ayo kita pergi dari sini…” kata Kaya sembari menarik tangan-ku dengan kuat. Saat itu, aku belum menyadari bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi di sekolah kami.

-!!-

Di dalam kelas, Kaya menceritakan apa yang membuat-nya ketakutan seperti tadi. Kaya-chan berkata “dengar Asuka-chan, jangan pernah mendekati gedung tua itu terutama toilet tadi…, karena aku pikir bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi…”

“apa-nya?” kata-ku dengan penasaran.“Boneka yang barusan kau lihat tadi adalah Boneka Mary…, dan Mary akan terus menghantui-mu hingga beberapa hari ke depan” kata Kaya dengan serius. “Mary? Maksudmu boneka yang terkenal itu?” kata-ku.

Setelah mendengar penjelasan barusan, aku merasa sangat ketakutan dan tidak memasuki gedung itu lagi. Beberapa hari kemudian aku mulai melupakan kejadian yang beberapa minggu yang lalu, dan aku bersyukur bahwa toilet gedung baru dapat kembali digunakan. Namun, apa yang aku takuti akhirnya terjadi pada-ku. Pada saat jam istirahat dimulai, aku menggunakan toilet seperti biasa-nya. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang sedang mengawasi di dalam sana.

-BRAG

Aku mendengar suara hentakan keras dari balik pintu ujung tersebut. Aku mencoba mengabaikan suara yang barusan tadi, tapi untuk kedua kali-nya, suara hentakan dari dalam pintu menjadi sangat keras. Dengan hati-hati aku mencoba mendekati pintu itu. Tiba-tiba lampu padam, dan di saat yang bersamaan, aku melihat pintu toilet tersebut terbuka dengan sendiri-nya.

-HI HI HI HI , HA HA HA HA

Aku mendengar suara tawa anak kecil dari balik pintu tadi. “Kenapa ada anak kecil di dalam sekolah ini?” gumam-ku sembari mencoba mendekati pintu yang terbuka tadi. Seperti dugaan-ku, di dalam kosong. Tidak ada pertanda ada seseorang di dalam sana. Aku langsung membuang pikiran-ku yang tidak-tidak dan menutup-nya langsung.

-HI HI HI HI , HA HA HA HA

Lagi, aku mendengar suara anak kecil. Aku langsung membuka pintu yang barusan aku tutup tadi. Kali ini aku menemukan sesuatu yang aneh, aku melihat sepasang kaki dari balik kegelapan tersebut. Aku langsung menutup pintu dan mengatur napas-ku karena tidak beraturan.

“Apa yang barusan tadi? kaki? Tapi kaki siapa?” gumam-ku. Aku memberanikan diri untuk melihat-nya sekali lagi dan berharap yang barusan hanya khayalan-ku saja. Kali ini, aku tidak melihat sepasang kaki melainkan tubuh seorang anak perempuan dari balik kegelapan.

Pakaian yang digunakan sama dengan boneka yang bernama Mary di gedung sekolah lama.Dan lagi, aku menutup pintu tersebut. Sebelum aku membuka pintu itu lagi, aku memikirkan apa yang berikut-nya akan terjadi. Aku mengatur napas-ku dan langsung membuka pintu itu.

Dan…

Seperti dugaan-ku, aku melihat wajah anak perempuan berwajah pucat berambut panjang sedang menatap tajam kepada-ku. Kaki-ku mendadak menjadi lemas, dan aku tidak bisa berkata apapun. Aku langsung menutup pintu tersebut. Tapi aku merasakan ada yang menahan-ku untuk menutup-nya. Aku terkejut melihat ada tangan anak kecil sedang menahan dari celah pintu tersebut.

-KYAAAAAAA

Aku merangkak untuk mencoba pergi dari sana. Aku terus merangkak ke keluar toilet dengan susah payah sembari berteriak meminta tolong.
-DREEEEEEK

Aku mendengar suara pintu itu terbuka dan aku merasakan ada seseorang yang sedang di belakang-ku. Aku tidak mau melihat atau apapun karena dalam pikiran-ku hanya satu! Keluar dari sana dan meminta pertolongan. Tiba-tiba aku merasakan ada yang sedang memegang kaki-ku. Tangan yang dingin sedang mencekram dengan sangat kuat. Aku tidak bergerak sedikitpun. Aku mencoba melihat apa yang sedang menahan-ku.

Kau tahu? ini adalah penyebab-nya aku tidak mau pergi ke toilet sendirian hingga saat ini. Ya, aku melihat sosok sedang telungkup dengan leher yang sudah patah. Mata-nya putih dan lidah-nya terjulur. Lalu makhluk itu berkata “main yuuk…. Kakak……”.

-KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Setelah itu aku tidak mengingat apapun. Yang aku ingat adalah saat aku berbaring di UKS dan melihat Kaya sedang mengawasi-ku.


0 komentar:

Posting Komentar