Rabu, 26 Oktober 2016

A Tale of Scary Story - Chapter 01

STORY 1 | JALAN PINTAS
H
ari itu, aku baru saja pulang dari kelas piket. Aku paling benci dengan kegiatan seperti itu, tapi apa boleh buat deh. Saat aku keluar hari sudah mulai gelap, aku memutuskan untuk mengambil jalan yang tidak biasanya aku lalui. Aku tinggal tidak jauh dari sekolah dan hanya beberapa blok saja. Jalan yang aku lewati cukup sepi bahkan seekor lalat pun tidak ada. Hanya aku sendiri. Dari awal aku merasakan keberadaan sesuatu yang tidak kasat mata, tapi aku menepis semua dan menganggap hanya efek dari kelelahanku akibat piket yang cukup brutal itu.

"Haaa.... capet banget hari ini deh. Yuki-chan bilang ada klub sedangkan Tatsuyama-kun malah main sama geng nya..."

Tanpa aku sadari, aku sudah cukup jauh memasuki jalan yang super sepi itu. Dari kejauhan, aku melihat seorang wanita dengan mengenakan gaun putih sedang berdiri mematung menghadap jalan.

"Syukurlah ada orang..." gumam ku sembari melewati jalan tersebut hingga aku benar benar memdekati perempuam itu.

Saat aku berjalan melewatinya, perempuan itu masih berada di posisi menghadap jalan dengan tatapan kosong. Tanpa aku sadari, bulu kuduk mulai menguasai tubuh dan pikiranku. Karena takut, aku langsung mempercepat langkah kakiku dan meninggalkan jalan dan perempuan itu.

Keesokan harinya, aku melewati jalan yang sama karena mau cepat pulang tapi kali ini aku tidak sendirian, Yuki-chan menemaniku.

"Kenapa Yuki-chan? Ayo dong..."
Aku melihat Yuki-chan terdiam tanpa memasuki jalan pintas tersebut.

"Hey Ran-chan, kenapa kita tidak ambil jalan lain? Aku merasa ada sesuatu yang mengerikan di dalam sana..."

"Eh? Tapi jalan ini yang paling cepat ke rumahku loh.."
Aku menyadari Yuki-chan sedang melihat sesuatu di dinding.

"Berhati-hatilah dengan Shiroi-Onna (Wanita Putih) apapun yang terjadi jangan pernah melihat atau menatap wajahnya? Apa ini?"

Yuki-chan menggengam tanganku dan meremas dengan sedikit kuat. Aku menyadari bahwa Yuki-chan mencemaskan sesuatu. Dan lagi-lagi aku menepis semua itu dan memaksanya untuk mengikutiku.

Sama seperti sebelumnya, perempuan bergaun putih itu masih di posisi seperti kemarin. Saat kami melewati perempuan itu, Yuki meremas tanganku lebih kuat dari yang awal tadi.

Dan lagi-lagi aku merasa bulu kuduk berdiri lagi, kali ini lebih kuat. Kami berjalan melewati perempuan itu hingga cukup jauh darinya.

-KRIIING
Tiba-tiba telepon berdering. Aku melihat nomor Yuki-chan sedang menghubungiku.

"Kenapa? Bukanya Yuki-chan ada di sampingku..." gumamku. Aku menjawab telepon dan melepaskan tangan ku dari Yuki-chan.

"Ha-halo? "


"Ran-chan? Kamu dimana sih? Kok pergi tinggali aku sendiri....?"


"Heh?"


"Ran-chan?

Perasaan tidak enak mulai menguasai diriku lebih hebat dari yang sebelumnya.

"Halo Ran-chan? Kamu dimana sih? Aku di depan sekolah loh..."
Aku tidak bisa mendengar suara dari Yuki-chan. Saat itu aku fokus kepada seseorang yang sedang berdiri di depan ku.

Aku melihat perempuan bergaun putih sedang menatap kosong kepadaku dengan luka diwajahnya.

-RAN-CHAN? KENAPA KAMU DIAM SAJA?

Perempuan itu tersenyum dingin dan menyerangi. Dan tanpa aku sadari, aku sudah berada di ranjangku sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar