Rabu, 26 Oktober 2016

A Tale of Scary Story - Chapter 19

STORY 19| AKU MENGIKUTIMU
Ini adalah pekerjaan pertamaku sebagai pelayan makanan cepat saji di Tokyo. Aku baru bekerja disana selama beberapa hari, tapi baru kali ini aku merasa sangat dengan was-was dengan sesuatu yang bahkan aku tidak ketahui sebelumnya.

Semula berawal dari seorang pelanggan aneh dengan jaket berwarna hitam dan mengenakan masker yang cukup lusuh. Pelanggan itu duduk sendirian di meja kosong, para pelanggan yang lalu-lalang di sekitarnya, seolah-olah tidak menyadari keberadaan orang itu.

Saat aku menanyakan kepada rekan kerjaku, dia malah mengatakan untuk tidak melayani pelanggan dengan jaket hitam itu. Dalam pikiranku, apakah restoran ini memilih-milih pelanggan? Aku membiarkan pertanyaan itu terus memutar di kepalaku selama melayani pelanggan lain nya.

Namun, hingga hari menjelang sore, pelanggan itu tetap duduk disana sendirian. Aku berusaha untuk melayaninya, tapi entah kenapa para pelayan lain bekerja sama untuk membuatku sibuk hingga aku melupakan pelanggan tersebut.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaanku, aku langsung menghampiri pelanggan itu dan menanyakan apa pesanan nya.

“Maaf tuan, mau pesan apa?” tanyaku sembari menyerahkan daftar menu makanan kepada pelanggan tersebut. Pelanggan itu hanya terdiam sembari memandang wajahku dengan dingin.

“A-nu, kalau boleh tahu, apa pesanan anda… tuan?” tanyaku kembali.
-GRRRRRRRRR….. GRRRRRRR…..
“Eh?”
-GRRRRRRR………

Aku seperti mendengar suara geraman dari pelanggan tersebut. Tapi aku memutuskan untuk menanggapinya bahwa itu adalah balasan “Terima kasih”. Malamnya, aku bersiap untuk kembali ke rumahku.

Sebelum aku meninggalkan restoran, kepala koki berkata “Hikaru-kun, semoga selamat dalam perjalananmu”. Aku tidak tahu mengapa kepala koki mengatakan hal yang mengerikan seperti itu hingga aku mengalami kejadian mengerikan itu.

Ketika aku berada di depan pintu restoran, aku melihat pelanggan dengan jaket hitam itu berdiri di dalam kegelapan sembari menatap tajam kepadaku. Aku berusaha untuk tidak menyadarinya, tapi kemanapun aku pergi, pelanggan itu selalu ada di dekatku.
Karena perasaan terancam, aku memanggil taksi dan pergi meninggalkan pelanggan itu. Beberapa menit kemudian, aku sampai ke rumah, Tapi perasaan akan ancaman masih terus menguasai pikiranku.

Dan benar saja, ketika aku mengintip dari jendelaku, aku melihat pelanggan itu berdiri menghadap ke jendelaku.

“Sial!” teriak ku. Aku langsung mengambil handphoneku untuk menghubungi polisi. Namun, saat aku kembali melihatnya, pelanggan itu sudah menghilang tanpa jejak.
Tapi, tengah malamnya….
Aku mendengar suara gesekan di jendelaku. Suara gesekan itu mirip seperti benda tajam sedang digesekan pada jendela dengan sedikit kuat. Perlahan-lahan, aku mengintip dari balik tirai itu.

Dan aku melihat pelanggan itu sedang menggesekkan celurit pernuh darah pada jendelaku. Masker yang dia kenakan sudah tidak ada, aku melihat dengan jelas pelanggan itu tidak memiliki rahang bawah.

Dengan cepat, pelanggan itu menyadari keberadaanku. Aku langsung tersentak kaget. Aku langsung melompat ke atas futon ku dan membungkusku dengan selimut sembari berharap untuk segera tidur melupakan semuanya.
Paginya…


Aku menyaksikan pemandangan yang mengerikan lain nya, pada seluruh dinding kamarku, dipenuhi dengan tulisan berdarah yang berisi “AKU AKAN MENGIKUTIMU SELAMA SISAH HIDUPMU”.

0 komentar:

Posting Komentar