STORY
19| AKU MENGIKUTIMU
Ini
adalah pekerjaan pertamaku sebagai pelayan makanan cepat saji di Tokyo. Aku
baru bekerja disana selama beberapa hari, tapi baru kali ini aku merasa sangat dengan
was-was dengan sesuatu yang bahkan aku tidak ketahui sebelumnya.
Semula
berawal dari seorang pelanggan aneh dengan jaket berwarna hitam dan mengenakan
masker yang cukup lusuh. Pelanggan itu duduk sendirian di meja kosong, para
pelanggan yang lalu-lalang di sekitarnya, seolah-olah tidak menyadari
keberadaan orang itu.
Saat
aku menanyakan kepada rekan kerjaku, dia malah mengatakan untuk tidak melayani
pelanggan dengan jaket hitam itu. Dalam pikiranku, apakah restoran ini
memilih-milih pelanggan? Aku membiarkan pertanyaan itu terus memutar di
kepalaku selama melayani pelanggan lain nya.
Namun,
hingga hari menjelang sore, pelanggan itu tetap duduk disana sendirian. Aku
berusaha untuk melayaninya, tapi entah kenapa para pelayan lain bekerja sama
untuk membuatku sibuk hingga aku melupakan pelanggan tersebut.
Setelah
menyelesaikan semua pekerjaanku, aku langsung menghampiri pelanggan itu dan
menanyakan apa pesanan nya.
“Maaf
tuan, mau pesan apa?” tanyaku sembari menyerahkan daftar menu makanan kepada
pelanggan tersebut. Pelanggan itu hanya terdiam sembari memandang wajahku
dengan dingin.
“A-nu,
kalau boleh tahu, apa pesanan anda… tuan?” tanyaku kembali.
-GRRRRRRRRR…..
GRRRRRRR…..
“Eh?”
-GRRRRRRR………
Aku
seperti mendengar suara geraman dari pelanggan tersebut. Tapi aku memutuskan
untuk menanggapinya bahwa itu adalah balasan “Terima kasih”. Malamnya, aku
bersiap untuk kembali ke rumahku.
Sebelum
aku meninggalkan restoran, kepala koki berkata “Hikaru-kun, semoga selamat
dalam perjalananmu”. Aku tidak tahu mengapa kepala koki mengatakan hal yang
mengerikan seperti itu hingga aku mengalami kejadian mengerikan itu.
Ketika
aku berada di depan pintu restoran, aku melihat pelanggan dengan jaket hitam
itu berdiri di dalam kegelapan sembari menatap tajam kepadaku. Aku berusaha
untuk tidak menyadarinya, tapi kemanapun aku pergi, pelanggan itu selalu ada di
dekatku.
Karena
perasaan terancam, aku memanggil taksi dan pergi meninggalkan pelanggan itu.
Beberapa menit kemudian, aku sampai ke rumah, Tapi perasaan akan ancaman masih terus
menguasai pikiranku.
Dan
benar saja, ketika aku mengintip dari jendelaku, aku melihat pelanggan itu
berdiri menghadap ke jendelaku.
“Sial!”
teriak ku. Aku langsung mengambil handphoneku untuk menghubungi polisi. Namun,
saat aku kembali melihatnya, pelanggan itu sudah menghilang tanpa jejak.
Tapi,
tengah malamnya….
Aku
mendengar suara gesekan di jendelaku. Suara gesekan itu mirip seperti benda
tajam sedang digesekan pada jendela dengan sedikit kuat. Perlahan-lahan, aku
mengintip dari balik tirai itu.
Dan aku
melihat pelanggan itu sedang menggesekkan celurit pernuh darah pada jendelaku.
Masker yang dia kenakan sudah tidak ada, aku melihat dengan jelas pelanggan itu
tidak memiliki rahang bawah.
Dengan
cepat, pelanggan itu menyadari keberadaanku. Aku langsung tersentak kaget. Aku
langsung melompat ke atas futon ku dan membungkusku dengan selimut sembari
berharap untuk segera tidur melupakan semuanya.
Paginya…
Aku
menyaksikan pemandangan yang mengerikan lain nya, pada seluruh dinding kamarku,
dipenuhi dengan tulisan berdarah yang berisi “AKU AKAN MENGIKUTIMU SELAMA SISAH
HIDUPMU”.
0 komentar:
Posting Komentar